Restoran sushi kini semakin mudah ditemui di kota-kota besar Indonesia. Hidangan Jepang satu ini memang banyak digemari oleh orang Indonesia. Sushi umumnya menggunakan nasi jepang sebagai bahan dasar dan aneka topping yang umumnya hidangan laut.
Selain terkenal lezat bagi sebagian orang, tentunya kesegaran bahan juga menjadi pertimbangan saat menyantap sushi. Untuk mencari tahu apakah sushi menggunakan bahan berkualitas baik, ternyata tidak sulit.
"Hal yang terpenting itu daging (ikan) tidak lembek dan berair," kata koki spesialis sushi di Sushi Hiro, Muchamad Taufik ditemui di acara peluncuran menu baru Sushi Hiro, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Taufik menjelaskan jika sushi menggunakan toping salmon, maka cara mencari tahu tingkat kualitas juga dapat dilihat dari tekstur dan warna.
"Salmon itu ada tiga tingkatan, salmon tasmania, norwegia, dan kurt," kata Taufik.
Salmon tasmania menurut Taufik merupakan yang paling dasar. Salmon tersebut jarang dimanfaatkan sebagai topping sushi atau sashimi. Secara umum, lebih banyak dimasak untuk tepanyaki.
Kemudian, di tingkat menengah ada salmon norwegia. Tingkat terbaik menurut Taufik adalah salmon kurt.
"Warna salmon kurt ini merah tapi bening, lemaknya punya tekstur seperti puding, digigit teksturnya lembut. Kalau salmon norwegia lemaknya lembek," jelas Taufik.
Cara penyimpanan ikan di restoran juga menentukan kualitas topping sushi yang baik. Misalnya di Sushi Hiro ia mengatakan salmon didapat suplier dalam bentuk utuh.
"Masih bentuk ekor datangnya. Nah salmon itu dimasukkan chiller bukan freezer, kalau mau digunakan baru dipotong, " kata Taufik.
Di industri daging, daging sejuk dianggap lebih baik daripada daging beku, selain mempertahankan tekstur juga dianggap menyimpan nutrisi lebih baik daripada yang dibekukan.
No comments:
Post a Comment