Friday, May 3, 2019

Begini Urutan Acara Penyambutan di Tradisi Pemaka

Para penari caci atau Sasi sedang mempersiapkan diri untuk mementaskan tarian Cac atau Sasi untuk ungkapan syukur atas peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Santo Mikael Noa di Kampung Noa, Desa Golondoal, Kec. Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT.

- Setiap daerah di Indonesia, punya tradisi tertentu dalam menyambut tamu. Ada yang berbentuk tarian hingga ritual adat yang kompleks.

Keragaman budaya tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Selain menikmati pesona alam suatu daerah, budaya memang jadi sebuah hal yang unik untuk dilihat.

Salah satu yang terdekat misalnya di Betawi. Ada Tradisi Palang Pintu yang biasa dilakukan untuk menyambut tamu-tamu seperti di acara pernikahan.

Tak hanya itu, beragam acara penyambutan tamu juga biasa dilakukan tak terkecuali untuk turis. Daerah yang punya acara penyambutan lainnya seperti di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Beberapa waktu lalu, Tradisi Pemaka dilakukan saat peresmian dan pemberkatan Gereja Katolik Paroki Santo Mikael Noa. Berikut rangkaian penyambutan secara adat dalam budaya orang Manggarai Barat yakni Tradisi Pemaka.

Tradisi ini dilakukan sebagai penyambutan awal bagi tamu yang mengunjungi kampung-kampung ketika ada upacara keagamaan, upacara kenegaraan maupun ritual adat yang dihadiri oleh pemimpin lokal, baik dari lembaga keagamaan maupun pemerintah.

Ayam jantan berwarna putih sebagai lambang untuk ketulusan dari masyarakat menyambut tamu tersebut. Saat itu ayam di pegang sambil menuturkan bahasa lokal setempat sebagai tanda penyambutan secara adat.

Selain ayam jantan warna putih, ada juga tuak atau moke lokal yang ditaruh dalam sebuah wadah yang disebut tawu. Rangkaian kepok kapu selesai dilakukan dengan bagian berikutnya.

Ada juga acara penyambutan dengan kain Selendang Songke, Manggarai Barat. Perempuan di Manggarai Barat dipercayakan untuk membawa tradisi penyambutan dengan kain selendang songke.

Kain tenun selendang itu dikalungkan kepada tamu-tamu yang hadir. Kain tenun biasanya dikalungkan ke tamu-tamu khusus yang hadir.

Tetua adat Kampung Noa lalu mengeluarkan sebilah keris adat yang berada di pinggangnya. Keris adatnya di tancapkan ke tanah dan lalu ditunjukan ke langit.

Selanjutnya, keris adat diarahkan kepada tamu yang disambut itu. Berkali-kali menghentakkan kaki maju mundur sebagai tanda penghormatan kepada tamu yang datang mengunjungi tempat itu.

Tradisi Pemaka yang untuk menyambut tamu sebagai tanda kehormatan dari masyarakat adat setempat.

No comments:

Post a Comment