Selama satu dekade terakhir, perjalanan ke luar negeri yang dilakukan turis asal Tiongkok atau China terus mengalami peningkatan.
Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian yang dirilis di World Travel Market London pada Selasa (6/11/2018).
Dalam acara tersebut ForwardKeys mengungkap ada empat faktor penting yang harus dipertimbangkan jika ingin mendapatkan kunjungan turis asal Tiongkok.
Antara lain mengembangkan penerbangan langsung, kenyamanan visa, kepekaan terhadap kalender liburan China, dan reputasi tempat yang aman untuk dikunjungi.
Untuk penerbangan langsung contohnya perjalanan dari Tiongkok ke Irlandia. Pada Januari hingga April 2018, Irlandia mengalami penurunan sekitar 7,8 persen dalam jumlah kedatangan turis dari Tiongkok.
Kemudian pada Mei hingga Agustus 2018 ada tiga rute langsung baru yang membuat peningkatan pengunjung asal Tiongkok hingga 4,1 persen.
Dalam hal kenyamanan visa, seperti halnya di Serbia membebaskan visa untuk turis asal Tiongkok. Hasilnya negara tersebut mengalami peningkatan hingga 173 persen untuk kedatangan dari Tiongkok pada tahun 2017.
Serbia juga melihat pertumbuhan tiga digit pada kedatangan China selama delapan bulan pertama tahun 2018.
ForwardKeys sebelumnya telah melaporkan peningkatan penting lainnya dalam pariwisata China karena kebijakan relaksasi visa, terutama ke Maroko dan Uni Emirat Arab.
Ketiga adalah kepekaan terhadap calendar Tiongkok, seperti liburan tahun baru China dan hari libur nasional lainnya dengan tujuan memanfaatkan liburan mereka untuk pelesiran.
Pemahaman yang baik tentang seluk-beluk liburan China akan sangat membantu industri untuk merencanakan, mengantisipasi, dan memanfaatkan permintaan, kata VP Insights ForwardKeys, Olivier Ponti.
Faktor keempat yang tak kalah penting adalah soal keamaan di destinasi-destinasi wisata. Wisatawan asal Tiongkok juga memilih tujuan yang memiliki citra keamanan yang baik.
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), 223 juta perjalanan ke luar negeri dilakukan oleh wisatawan China daratan pada tahun 2017. Mereka menghabiskan 228 miliar Euro tahun lalu, menempatkan China di puncak daftar sumber pengeluaran tinggi UNWTO untuk tahun ketujuh berturut-turut.
Sementara dari data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2016 kunjungan wisman asal China mengalami peningkatan pesat.
Pada bulan Mei 2016, BPS mencatat kunjungan wisman China mengalami lonjakan sebanyak 32.925 dibandingkan bulan Mei 2015.
Sementara pada bulan Oktober 2016, BPS Provinsi Bali mencatat wisatawan asal China berada pada peringkat kedua setelah Australia. Jumlah wisatawan China yang berlibur ke Bali bulan Oktober 2016 sebanyak 78.604 orang.
Kemudian data BPS pada Juli 2018 wisman terbanyak datang dari Tiongkok sekitar 224,5 ribu kunjungan.
No comments:
Post a Comment