Friday, September 20, 2019

4 Rekomendasi Wisata Museum di Jakarta untuk Bulan Ramadhan


- Bulan Ramadhan bukan berarti tak bisa berlibur pada akhir pekan. Ada banyak pilihan obyek wisata yang bisa dikunjungi di tengah bulan Ramadhan.

Museum adalah salah satunya. Dengan kondisi mayoritas indoor, tempatsatu ini tergolong "ramah" untuk meredam panasnya matahari di Jakarta.

Warga ibu kota punya banyak pilihan wisata ke museum. Berikut KompasTravel beri empat rekomendasi museum di Jakarta yang bisa dikunjungi pada akhir pekan saat bulan Ramadhan.

Museum ini terletak di Jalan Medan Merdeka Barat atau berada di sebelah barat dari Tugu Monas (Monumen Nasional). Museumini memiliki koleksi benda-benda prasejarah dengan tujuh jenis yaitu prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.

Museum Nasional buka mulai hari Selasa-Jumat dari 08.00-16.00 WIB, Sabtu-Minggu dari 08.00-17.00 WIB, dan tutup hari Senin/hari besar nasional. Untuk dapat memasuki museum, wisatawandikenakan biaya yaitu dewasa Rp 5.000, anak-anak Rp 2.000, sementara wisatawanasing Rp 10.000.

Jika ingin melihat koleksi benda-benda yang terkait dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, datanglah ke MuseumBahari. Museumini menyimpan koleksi-koleksi seperti jangkar, teropong, koleksi perahu asli, juga miniatur. Museumbersejarah ini berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan Pasar Ikan Jakarta Utara, menghadap ke Teluk Jakarta.

Wisatawan dapat mengunjungi MuseumBahari mulai hari Selasa sampai Minggu dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Sementara hari Senin, museumtutup. Cukup membayar Rp 2.000 untuk dapat memasuki museumyang terletak di utara Jakarta ini.

Museum yang juga dikenal dengan MuseumFatahillah atau MuseumBatavia ini terletak di Kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam museumini, wisatawandapat menelusuri jejak sejarah Jakarta dari masa prasejarah hingga berdirinya kota Jayakarta pada tahun 1527. Koleksi-koleksi yang ada di MuseumFatahillah seperti Prasasti Ciaruteun, Meriam Jagur, mebel-mebel antik dari abad ke-17 hingga 19 yang merupakan perpaduan gaya Eropa, Tiongkok, dan Indonesia.

Museum Kebangkitan Nasional berada di Jalan Dr Abdul Rahman Saleh No 26, Jakarta Pusat dan tak jauh dari Pasar Senen. Awalnya, gedung Museum Kebangkitan Nasional digunakan sebagai gedung sekolah dan asrama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA).

Pada bagian dalam museum, ada gambar-gambar tokoh pengurus Boedi Oetomo, seperti M Soeleiman, Soewarno dan M Soeradji.

Museum Kebangkitan Nasional dibagi dua bagian. Di sebelah kanan ada Ruang Pengenalan, Ruang Sebelum Pergerakan, Ruang Awal Kesadaran Nasional dan Ruang Pergerakan Nasional.

Sedangkan di sebelah kiri ada Ruang Informasi, Ruang Dosen STOVIA, Ruang Pendidikan STOVIA, Ruang Memorial Boedi Oetomo, Ruang Asrama STOVIA dan Perpustakaan Museum.

No comments:

Post a Comment