Satu tahun belakangan, hidangan ayam geprek mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Ayam geprek pertama kali dibuat di Yogyakarta pada 2003. Pemilik warung makan di Jalan Wulung Lor, Papringan, yakni Ruminah yang pertama kali membuat ayam geprek.
Pada 2017, selebriti Ruben Onsu merintis bisnis ayam geprek di Jakarta. Sejak saat itu warung ayam geprek bertebaran di Tanah Air.
Uniknya sebelum ada ayam geprek, masyarakat Indonesia mengenal kuliner yang hampir serupa yaitu ayam penyet. Meski keduanya adalah hidangan ayam goreng dan sama sama diberi sambal, ayam geprek dan penyet adalah dua hidangan yang berbeda.
"Sebelumnya saya jualan lotek, soto, dan lain. Namanya juga penjual makanan, saya iseng jualan ayam kentucky (goreng tepung) juga," kata Ruminah saat ditemui KompasTravel di warung ayam gepreknya yang pertama di Papringan, Yogyakarta, Senin (23/4/2018).
Ayam geprek lahir ketika ada mahasiswa asal Kudus yang meminta Ruminah untuk menaruh sambal di atas ayam goreng tepungnya.
"Terus banyak anak yang bilang ayam gejrot, ayam ulek. Akhirnya saya beri nama jadi ayam geprek," kata Ruminah.
Dari penjelasan Ruminah, ayam geprek merujuk pada hidangan berupa ayam goreng tepung garing yang diulek bersamaan dengan sambal.
Ayam geprek bisa dibilang hidangan cepat saji dengan cita rasa Indonesia. Ayam goreng tepung dikenal berasal dari Amerika Serikat, ditambahkan sambal khas Nusantara.
Ayam penyet adalah hidangan ayam ungkep bumbu kuning yang diberi sambal di atasnya.
Bumbu ayam penyet terbilang lebih kompleks karena terdiri dari berbagai bumbu dan rempah Nusantara. Seperti ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, daun salam, bawang merah, dan bawang putih.
Ayam kemudian dimasak dalam tempo lama dengan api kecil. Hal ini dimaksud agar bumbu menyerap sempurna dan tekstur daging menjadi sangat lembut. Teknik memasak ini dalam Bahasa Jawa disebut ungkep.
Setelah ayam selesai diungkep, baru digoreng di minyak panas, kemudian dipenyet atau ditekan dengan ulekan agar potongan ayam agak gepeng. Tidak lupa diberi sambal di atas ayam goreng kuning tersebut.
Dari segi tekstur ayam geprek dan ayam ungkep juga berbeda. Sebab proses memasak dan ulek ayam pada keduanya berbeda.
Jika ayam penyet mengandalkan teknik masak ungkep agar daging lembut, maka ayam geprek mengandalkan tenaga si pengulek.
Daging ayam geprek diulek sampai lepas dari tulangnya dan bercampur rata dengan sambel.
Pada ayam penyet, daging ayam tidak sampai lepas dari tulang dan proses ulek hanya menekan pelan tidak membuat hancur bentuk potongan ayam.
Terakhir untuk sambal, tidak ada aturan untuk ayam geprek dan ayam penyet. Semua sambal Nusantara mulai dari sambal bawang, sambal cabai hijau, sambal matah, sambal korek, dan sambal terasi, terbilang cocok untuk menikmati kedua hidangan ini.
No comments:
Post a Comment