- Setelah dipersiapkan selama delapan tahun, Bandara Maratua di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, akhirnya siap digunakan. Pemerintah Kabupaten Berau menargetkan jumlah wisatawan mencapai 150.000 orang per tahun.
Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Salman Lumoindong, Selasa (14/2/2017), mengatakan, pembangunan bandara perintis itu sudah selesai 99 persen. Landasan pacu sepanjang 1.600 meter, terminal penumpang, apron, dan menara telah siap digunakan.
Pada Sabtu (11/2/2017) lalu, sebuah pesawat carter telah mendarat. Jadi, bandara ini sudah siap. Hanya tinggal menyempurnakan bahu landasan pacu (runway) yang dapat selesai dalam sebulan, dan tak mengganggu pendaratan pesawat. Ini tinggal diresmikan, ujar Salman, yang dihubungi dari Balikpapan.
Bandara Maratua berlokasi di Pulau Maratua, pulau terluar di Kabupaten Berau. Bandara baru tersebut akan memudahkan akses ke Kepulauan Derawan, lokasi wisata nomor satu di Kaltim.
Maratua adalah satu dari sejumlah pulau di Kepulauan Derawan, selain Derawan, Sangalaki, dan Kakaban, yang menyajikan surga bawah air.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau Mapasikra Mapaselleng, berkat bandara baru, kunjungan wisatawan ke Berau yang pada 2016 mencapai 130.000 orang diyakini naik menjadi 150.000 orang per tahun.
Selama ini, perjalanan ke Derawan cukup melelahkan bagi warga dari luar Kalimantan. Dari Jakarta, misalnya, wisatawan harus terbang ke Tanjung Redeb lalu disambung perjalanan darat selama 2,5-3 jam menuju ke Tanjung Batu. Kemudian, wisatawan harus naik kapal cepat selama 1,5 jam untuk sampai ke Derawan.
Dengan bandara baru, Mapasikra berharap ada rute penerbangan baru dari Jakarta ke Maratua maupun dari Balikpapan ke Maratua. Sebab, ada penerbangan langsung dari luar negeri ke Jakarta dan Balikpapan.
Begitu mendarat di Maratua, wisatawan tinggal naik kapal cepat ke Derawan atau cukup berwisata di Maratua karena sudah banyak titik penyelaman, ujar Mapasikra.
Sejauh ini, wisatawan mancanegara yang datang ke Berau baru 5 persen dari total seluruh wisatawan yang datang.
Persiapan dan penganggaran Bandara Maratua dimulai sejak 2008. Namun, tiga tahun kemudian baru dimulai pembersihan lahan.
Pada September 2015, baru dilakukan peletakan batu pertama bandara dan pembangunan terus dipercepat hingga bandara itu siap digunakan pada awal tahun.
Pemerhati pariwisata, yang juga dosen Politeknik Negeri Balikpapan, Syahrul Karim, mengingatkan Pemkab Berau untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan. Masih terdengar keluhan soal kualitas kuliner hingga sampah, ujarnya.
No comments:
Post a Comment