Saturday, July 20, 2019

4 Hal Seputar Turbulensi Pesawat yang Perlu Kamu Tahu

Suasana kacau juga terlihat di kabin Eva Air penerbangan dari Taipei menuju Chicago usai terkena turbulensi.

Sungguh tak nyaman rasanya jika kamu harus menghadapi turbulensi saat melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Tak hanya membuat tidak nyaman, turbulensi juga sering membuat kamu khawatir akan keselamatan penerbangan.

Seperti yang terjadi pada maskapai ALK Airlines yang dilaporkan mengalami turbulensi dalam penerbangan dari Kosovo menuju Swiss pada Minggu (16/6/2019). Video yang direkam oleh penumpang bernama Morjeta Basha itu memperlihatkan penumpang berteriak setelah pesawat Boeing 737-300 itu terguncang karena turbulensi.

Turbulensi merupakan perubahan kecepatan aliran udara yang menyebabkan goncangan pada tubuh pesawat, baik kecil maupun besar. Meski demikian, dikutip dari situs lonelyplanet.com, turbulensi pada dasarnya merupakan hal yang wajar.

Pesawat dirancang untuk menahan turbulensi besar, sementara pilot dan pramugari dilatih untuk mengarahkan Anda melewatinya dengan aman, isi informasi dalam situs tersebut.

Selain merupakan kejadian yang wajar, berikut empat hal seputar turbulensi pesawat menurut situs lonelyplanet.com.

Dalam situs ini disebutkan bahwa penyebab terutama turbulensi adalah awan, namun ada juga yang disebut CAT (Clear Air Turbulence) atau turbulensi udara cerah.

Hal in senada dengan yang disampaikan oleh Assiva Husman, pilot WNI yang pernah menjadi Captain Pilot pesawat B-777 Qatar Airways lewat emailnya kepada Kompas.com. Ia mengatakan, turbulensi udara cerah terjadi saat langit benar-benar bersih dan tidak berawan.

Adapun turbulensi udara cerah lebih berbahaya karena awak kabin memiliki sedikit waktu untuk memeringatkan penumpang.

Hal lain yang menyebabkan turbulensi menurut situs lonelyplanet.com adalah gelombang udara.

Mari kita mulai dengan turbulensi bangun. Karena udara berperilaku seperti cairan. Pikirkan gelombang atau ombak bangun datang dari balik lambung kapal. Pesawat juga demikian, tetapi itu tidak terlihat oleh mata kita, ujar penulis.

Itulah sebabnya, jarak dan ketinggian antar pesawat dipisahkan agar tak terjadi geombang bangun tersebut.

Karena pengendali lalu lintas udara tahu di mana pesawat berada, bangun turbulensi cukup langka. Yang lebih umum adalah turbulensi karena udara bersih atau awan.

Sebenarnya pesawat dirancang untuk dapat menahan turbuensi. Jika kamu perhatikan, sayap pesawat akan bergerak naik dan turun apabila gelombang udara terjadi.

No comments:

Post a Comment