Rata-rata warga Jabodetabek doyan bersantap di luar rumah. Hal ini yang diungkapkan oleh Co-founder & Group Chief Executive Officer Eatigo, Michael Cluzel, di acara jumpa pers Eatigo di SCBD, Jakarta, Selasa (22/1/2019)
Fakta menarik lainnya ternyata diskon makanan membuat menarik konsumen Indonesia. Ini juga yang menjadi promo dari Eatigo, aplikasi pemesanan restoran dgan diskon makanan sepanjang waktu.
"Rata-rata kapasitas maskapai dan hotel itu 75 persen, sedangkan restoran hanya 35 persen. Waktu puncak adalah makan malam dan makan siang. Sisanya kosong," Kata Cluzel.
Data dari Eatigo juga menjelaskan rata-rata pemesan restoran dari aplikasi Eatigo memesan kursi untuk makan siang dan makan malam pada hari yang sama.
Sedangkan pengguna Eatigo yang berniat makan di restoran fine dining cenderung memesan beberapa hari hingga dua minggu sebelum.
Untuk kategori restoran yang paling banyak dipesan lewat Eatigo adalah restoran yang menyajikan makanan Asia Timur. Contohnya shabu-shabu khas Jepang atau barbekyu khas Korea Selatan. Empat dari lima restoran dengan tingkat reservasi tertinggi menyajikan makanan tersebut.
Soal lokasi, restoran di pusat perbelanjaan di luar akhir pekan menjadi waktu paling favorit untuk memesan restoran, sampai 69 persen bagi pengguna Eatigo.
"Saya rasa Indonesia punya market yang mirip dengan market lain di Asia Tenggara. Punya budaya makan di luar. Kostumer di Indonesia juga suka diskon yang bagus. Mirip Thailand dan Singapura. Orang-orang sekarang juga lebih digital. Misalnya memesan liburan dan transportasi lewat online, ada juga mobile wallet," kata Cluzel.
Sebagai gambaran, Eatigo mulai beroperasi pada 2013. Saat ini ada lima juta pengunggah aplikasi ini dan 5.000 restoran yang bekerja sama di seluruh Asia Tenggara. Di Jabodetabek sendiri saat ini ada 300 restoran yang bekerja sama dan disebutkan akan terus bertambah.
No comments:
Post a Comment