Tuesday, July 16, 2019

7 Buku Kisah Perjalanan yang Bisa Ditemukan di Big Bad Wolf 2019

Salah satu pengunjung membeli beberapa keranjang buku anak di Big Bad Wolf Jakarta 2019. Tipe pengunjung seperti ini kerap dijumpai, imbasnya transaksi semakin lama.

Era digital membawa banyak perubahan dalam pencarian informasi. Ada kecenderungan jika buku mulai ditinggalkan lantaran pencarian informasi dapat dilakukan lebih mudah dan cepat melalui internet.

Tak terkecuali soal pencarian berkaitan dengan kegiatan wisata. Hal-hal seperti panduan, tips, dan kumpulan destinasi menarik tersebar begitu banyak di jagat maya.

Akan tetapi, sejumlah buku travellng yang dijual di Big Bad Wolf (BBW) Jakarta 2019 rupanya mengangkat sudut pandang yang unik. Dengan mudah, buku-buku ini menarik perhatian ketimbang buku-buku kumpulan tips dan destinasi terbitan National Geographic maupun Lonely Planet.

Apa saja buku-buku tersebut? Berikut beberapa di antaranya:

Buku ini merupakan antologi kisah literary pilgrimage semacam perjalanan menziarahi kota-kota tempat lahir dan wafatnya sastrawan-sastrawan besar. Antologi ini memuat kisah perjalanan ziarah menyusuri jejak-jejak Elena Ferrante di Naples, Italia sampai Dashiell Hammett di San Francisco, AS.

Sama seperti Footsteps, buku ini pun merupakan antologi. Bedanya, buku ini memuat 40 kisah menegangkan perjalanan di tempat-tempat berbahaya di dunia, dari Kongo sampai Gunung Everest.

Persis namanya, buku ini memang atlas. Isinya kumpulan 50 destinasi yang tak biasa, lengkap dengan petanya. Selain peta yang dilukis artistik, penulisnya juga menukil berbagai hal-hal aneh, kadang remeh-temeh, dari tempat-tempat yang memicu rasa ingin tahu pembaca.

Pembaca akan serasa mengalami petualangan di Parangaricutiro, San Juan, sebuah kota yang terendam dalam lava, sampai sensasi menggidikkan memasuki Leap Castle di Irlandia yang dikenal sebagai lokasi paling berhantu.

Buku ini amat cocok bagi Anda yang doyan pelesir sekaligus menggemari bahasa. Dalam karyanya ini, penulis berkeliling Beijing, Beirut (Lebanon), sampai Meksiko, serta kota-kota lainnya, hanya untuk memuaskan rasa dahaganya menguasai berbagai bahasa, seperti Mandarin, Arab, dan Spanyol.

No comments:

Post a Comment