Menanggapi kejadian dan teror bom minggu ini, Ketua Asosiasi Tour Travel Agent Indonesia (ASITA) Asnawi Bahar menilai hal tersebut sangat kontraproduktif dengan citra positif juga pencapaian target pariwisata.
Dengan kondisi kejadian ini, sangat kontraproduktif terhadap upaya kita meningkatkan citra positif terhadap pariwisata Indonesia, terang Asnawi saat dihubungi KompasTravel, Minggu (13/5/2018).
Ia bersama para tour-travel anggota asosiasi selalu berupaya menjaga kondusifitas pariwisata Indonesia dengan berbagai cara.
Salah satunya dengan kegiatan travel mart B to B ke berbagai kota dan negara untuk mempromosikan dan menjual paket wisata Indonesia.
Asnawi menilai faktor keamanan merupakan hal yang sangat penting bagi pariwisata. Aksi-aksi teror ini sangat merusak usaha meningkatkan pariwisata Indonesia.
Upaya yang dilakukan para biro perjalanan sudah maksimal, agar target pemerintah untuk menjadikan pariwisata sebagai ujung tombak perekonomian nasional bisa tercapai. Namun, jika kondisi seperti ini tetap terjadi, tentu sangat kontraproduktif, terangnya.
ASITA berharap kejadian ini bisa segera dipulihkan, baik industri dan pemerintah harus bekerja sama.
Kami berharap ini bisa segera dipulihkan. Kami memohon pada pihak berwajib, ini akan merugikan kita semua, tuturnya.
Terlebih menurut Asnawi sebentar lagi Indonesia akan jadi tuan rumah Asean Games, dan IMF World Bank yang beranggotakan puluhan negara di dunia.
Ia menilai ini jadi pukulan yang berat jika tidak segera di selesaikan dengan benar.
Karena hal-hal kemanan itu sangat diperhatikan oleh turis luar (negeri), terutama Eropa, tutupnya.
Atas nama ASITA, ia juga tidak lupa menyampaikan belasungkawa atas terjadinya aksi teror bom di Surabaya pagi tadi.
No comments:
Post a Comment