Banyak tempat di Kuta, Bali yang bisa dijadikan tempat berburu oleh-oleh. Salah satunya pasar tradisional Pasar Kuta 1, Badung, Bali.
Layaknya pasar tradisional biasa, pasar ini sebenarnya menjual berbagai kebutuhan pangan seperti daging, bahan pokok, hingga bumbu masak. Namun di siang hingga sore hari banyak pedagang yang tutup, berganti jadi pedagang kuliner dan ragam suvenir.
Pasar ini terletak di Jalan Raya Kuta nomor 124, Kecamatan Kuta, Badung, Bali. Lokasinya hanya lima menit dari Pantai Kuta dengan sepeda motor.
KompasTravel mencoba berkunjung di kala siang menjelang sore, saat itu penjual kebutuhan pokok sudah sepi, Kamis (27/9/2018). Namun ruko-ruko penjual suvenir dan baju masih tetap buka melayani pembeli.
KompasTravel mencoba ke sana atas rekomendasi salah satu pelayan hotel, yang mengatakan harga baju di sana lebih murah dibanding di Pasar Seni Kuta, yang umum dijadikan rujukan wisatawan berbelanja suvenir, akhirnya saya memberanikan ke sana.
Dari depan pintu masuk sudah terlihat deretan kios penjual pakaian bercorak pantai ataupun corak khas Bali, mulai dari celana surfing, kemeja pantai, hingga kaus-kaus bertemakan Bali.
Jejeran suvenir pun ramai digantung dan dijajakan di sisi pakaian, mulai tas rotan, udeng, hingga sarung bali. Sepintas apa yang dijual memang serupa dengan yang dijual di Pasar Seni Kuta, hanya saja tidak terlampau banyak dan komplet.
Soal harga ternyata yang ditawarkan memang lebih miring dari baju-baju di Pasar Seni, ataupun di ruko-ruko sepanjang jalan kawasan Kuta.
Dari tiga toko yang KompasTravel datangi, harga termurah yang diberikan ialah celana surfing dewasa Rp 30.000, untuk anak kecil Rp 15.000, kain prade Rp 70.000, dan sarung bali Rp 40.000.
Sedangkan harga untuk kaus pria pada kisaran Rp 40.000, kemeja pantai Rp 60.000, baju wanita Rp 30.000 - Rp 50.000, dan satu setel baju anak Rp 25.000.
Bagi yang ingin suvenir, di sini juga menjual banyak macam, seperti udeng Rp 25.000, tote bag Bali Rp 25.000, jepit rambut bunga Rp 25.000 isi empat, dan masih banyak lagi.
Andhika, salah satu penjaga mengatakan yang paling cepat laku ialah kaus, baik itu kaus bali, kaus bergambar bir lokal, maupun motif lainnya. Pembelinya banyak dari wisatawan Australia, China, juga wisatawan lokal.
"Di sini lebih murah karena lebih sedikit, penjualnya tidak seramai di Pasar Seni," tutur Andhika.
Menurutnya selisih harga yang didapat bisa lebih murah 5-15 persen dari kios-kios di beberapa jalan kawasan Kuta.
Pantauan KompasTravel, ada beberapa toko yang langsung memberikan harga murah, tetapi ada juga yang harus ditawar murah terlebih dahulu. Jadi tipsnya, jangan belanja langsung ke satu toko, tapi cobalah survei harga terlebih dahulu.
No comments:
Post a Comment