Saturday, June 15, 2019

5 Fakta Liang Teh, Minuman Herbal Tradisional China yang Berkhasiat

Ilustrasi

Liang teh merupakan minuman tradisional China yang dapat ditemui di Indonesia. Seringkali liang teh tersedia di restoran bergaya China, selain dijajakan keliling di beberapa wilayah menggunakan gerobak. Ketika diminum dalam keadaan dingin pada cuaca yang panas, minuman ini terasa begitu menyegarkan.

Di balik itu semua, rupanya liang teh tidak sesederhana teh pada umumnya. Berikut adalah lima fakta yang perlu Anda ketahui:

Meskipun bernama liang teh, tetapi minuman ini sama sekali tidak menggunakan daun teh. Liang teh sejenis dengan teh-teh herbal yang menggunakan jenis tumbuhan lain, seperti teh krisantemum dan teh kembang sepatu.

Keistimewaan liang teh ketimbang teh-teh herbal lainnya yakni dibuat dengan berbagai macam bahan yang diramu sedemikian rupa. Menurut Orin (37), seorang putri pemilik toko obat Ban Seng di bilangan Glodok, Jakarta Barat, seluruh bahannya diimpor langsung dari China.

Umumnya, yang pasti ada di setiap toko obat itu kayu manis cina, alang-alang, dan krisantemum, katanya.

Ia mengaku tak bisa membeberkan semua bahan yang dipakai karena merupakan rahasia setiap toko obat. Namun, menurutnya terdapat lebih dari lima bahan yang dipakai untuk meracik ramuan liang teh.

Liang pada liang teh berarti dingin. Sehingga, liang teh kurang lebih berarti minuman yang berkhasiat mendinginkan, bukan dingin karena disajikan dengan es batu.

Nggak masalah diminum hangat atau dingin, soalnya liang tehnya itu sendiri sudah adem sifatnya, ujar Orin dalam wawancara via telepon, Sabtu (9/2/2019).

Sifat dingin ini membuat liang teh dikategorikan sebagai semacam obat untuk penyakit panas dalam. Maka, lanjut Orin, liang teh tidak boleh dicampurkan dengan bahan-bahan yang sifatnya panas, seperti gula pasir.

Khasiat liang teh yang dapat menyembuhkan penyakit panas dalam membuatnya dianggap sejenis obat. Walaupun kadang dijual keliling, racikan mentah liang teh hanya dapat diperoleh di toko obat cina karena bahan-bahannya berasal dari Negeri Panda itu.

Sebungkus racikan mentah liang teh dibanderol sekitar Rp 30-35 ribu rupiah dan bisa direbus dua kali di panci besar. Untuk menjaga rasanya, gunakan sekitar tiga gayung air untuk sekali merebus liang teh.

Ketika membeli liang teh yang telah siap diminum, biasanya liang teh terasa manis. Akan tetapi, rasa manis ini diciptakan dari rebusan gula batu.

Seperti yang telah disinggung, liang teh tidak bisa dicampurkan dengan gula pasir karena gula pasir bersifat panas. Sementara itu, rasa asli liang teh cenderung tawar dengan aroma racikan bahan mentah yang cukup kuat. Kalaupun ada sentuhan manis yang tipis, itu merupakan rasa yang dihasilkan dari bahan kayu manis cina.

No comments:

Post a Comment