Thursday, June 6, 2019

5 Tips Hunting Sunrise di Punthuk Mongkrong Borobudur

Keindahan Sunrise dari Punthuk Mongkrong, Magelang (24/06/2019).

Matahari terbit menjadi momen yang tidak boleh dilewatkan oleh para sunrise hunter. Terlebih di musim kemarau antara Juni-September, mereka seolah harus selalu bangun dini hari karena cuaca yang memungkinkan untuk berburu sunrise.

Ada banyak tempat untuk menyaksikan keindahan matahari terbit. Borobudur menjadi salah satu spot favorit karena bangunan stupa Situs Warisan Dunia UNESCO itu yang menjadi foreground terbaik bagi latar belakang sunrise.

Namun, mahalnya harga tiket membuat tidak sedikit orang yang enggan untuk menikmati matahari terbit di sana. Meski demikian, masih ada tempat menikmati sunrise di sekitar Candi Borobudur. Salah satu obyek wisata itu adalah Punthuk Mongkrong.

Punthuk Mongkrong berada di Desa Giritengah, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jika kamu ingin menikmati keindahan sunrise dari Punthuk Mongkrong, simak 5 tips berikut ini:

Jika ingin mengabadikan momen matahari terbit, kamu tentu harus berangkat pagi hari saat langit masih gelap. Akan lebih baik jika kamu terlebih dahulu menginap di sekitar Candi Borobudur sehingga tidak terlalu jauh dalam berkendara.

Jarak tempuh Punthuk Mongkrong dari Candi Borobudur adalah sekitar setengah jam. Kamu bisa berangkat usai subuh jika memulai perjalanan dari penginapan sekitar Candi Borobudur.

Kamu akan tiba di tujuan sebelum momen sunrise. Waktu sebelum matahari terbit itu bisa kamu gunakan untuk mempersiapkan alat dan mengeksplorasi spot untuk memotret nantinya.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah, kondisi jalan menuju Punthuk Mongkrong cukup menanjak terjal. Oleh karena itu, pastikan kendaraan dalam keadaan prima dan kuat untuk menanjak.

Selain kuat menanjak, jangan pula gunakan kendaraan matic. Itu karena tanjakan berubah menjadi turunan yang cukup curam dan panjang saat perjalanan pulang. Kondisi jalan seperti itu membuat kendaraan matic rawan mengalami rem blong.

Kendaraan matic hanya menggunakan rem untuk memperlambat laju. Rem pun rawan bling jika terus ditekan pada jalan menurun. Sementara kendaraan non-matic bisa menggunakan rem mesin saat ada di gigi rendah untuk membantu mengurangi laju kendaraan.

Musim kemarau memang saat terbaik untuk mengabadikan keindahan momen matahari terbit. Itu karena kondisi langit cenderung cerah saat pagi hari sehingga kaki langit sebelah timur tempat sunrise muncul dapat terlihat dengan baik.

Posisi matahari di lintang utara pun membuatnya semakin mudah untuk diamati. Sebaliknya saat musim hujan, biasanya kabut tebal akan menghalangi pemandangan ke ufuk timur. Posisi matahari di lintang selatan saat musim hujan juga membuatnya terhalang oleh pegunungan.

Musim kemarau di kawasan sekitar Candi Borobudur adalah akhir Mei sampai pertengahan September. Meski demikian, pagi hari di musim kemarau tidak selalu cerah. Terkadang kabut tetap menyelimuti kawasan Borobudur, meski di musim kemarau.

Jika tiba di Punthuk Mongkrong ketika hari masih gelap, kamu bisa mengabadikan foto gemerlap lampu malam. Selain mengabadikan keindahan matahari terbit, kamu juga bisa membuat kreasi lain seperti timelapse.

Kamu juga bisa memotret dengan stabil jika menggunakan tripod sehingga hasil jepretan akan semakin tajam. Jika datang sendiri, tripod memungkinkanmu untuk menjadikan diri sendiri sebagai obyek foto.

Menikmati keindahan matahari terbit di Punthuk Mongkrong paling pas dilakukan sambil menyantap cemilan dan minuman ringan. Namun, perlu diingat jika kemasan makanan dan minuman itu hendaknya dibawa turun.

Jika sampai dibuang sembarangan, maka sampah akan mengotori kawasan Punthuk Mongkrong. Perlu diketahui jika obyek wisata ini dikelola oleh masyarakat sekitar. Menjaganya Puthuk Mngkrong tetap bersih juga merupakan dukungan untuk kesejahteraan mereka.

No comments:

Post a Comment