Friday, August 16, 2019

37 Turis AS ke Pulau Lengkang di Batam untuk Mengenal Budaya Melayu

37 turis Amerika Serikat dan 14 juru bahasa melakukan gotong royong bersama warga Pulau Lengkang, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Kepri untuk pembuatan lapangan sepak takraw.

- Kantor Imigrasi Kelas II Belakangpadang melakukan pengawasan terhadap kunjungan 37 wisatawan asal Amerika Serikat ke Pulau Lengkang, Kecamatan Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Keberadaan 37 turis AS dan 14 juru bahasa tersebut dalam rangka mengenalkan budaya melayu yang ada di pulau perbatasan, salah satunya di Pulau Lengkang ini.

Kasi Wasdakim Imigrasi Kelas II Belakangpadang, Washono kepada Kompas.com mengatakan pengawasan ini dilakukan guna memastikan bahwa tidak terdapat penyalahgunaan izin tinggal maupun tindak pidana keimigrasian yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung, mengingat kegiatan ini berlangsung selama empat hari.

"Berdasarkan surat pemberitahuan PT Island Connections International melalui Telunas Beach Resort, kegiatan ini berakhir hari ini dan dimulai sejak 1 Juli 2018 kemarin," kata Washono, Rabu (4/7/2018).

Washono mengaku kegiatan ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru untuk Pulau Lengkang dan beberapa pulau terdepan dan perbatasan yang ada di Belakangpadang. Sebab berdasarkan data yang miliki Imigrasi Belakangpadang, PT Island Connections Internasional melalui Telunas Beach Resort telah melaksanakan kegiatan selama 10 tahun terakhir.

"Jadi kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan perkelenalan terhadap budaya hinterland di wilayah pulau-pulau perbatasan di Kecamatan Belakangpadang yang mana mayoritas merupakan penduduk berbudaya Melayu," kata Washono.

Selain itu, para wisatawan tersebut juga ingin tahu dan mempelajari gaya hidup bersosialisasi masyarakat Melayu di pulau perbatasan, termasuk kehidupan sehari-hari seperti tata cara makan, cita rasa masakan Melayu, kebiasaan rumah tangga masyarakat tradisional, hingga mempelajari tarian serta musik Melayu yang ada di pulau perbatasan tersebut.

"WN Amerika tersebut juga melakukan kegiatan sosial bersama dengan warga sekitar, mulai dari bergotong royong membuat lapangan sepak takraw, hingga pembersihan lingkungan sekitar perkampungan yang ada di Pulau Lengkang tersebut," ujarnya.

"Dan semua biaya yang dikeluarkan merupakan sumbangan dari para wisatawan tersebut yang nilainya mencapai Rp 6,4 juta," katanya.

Bahkan selama kegiatan itu berlangsung, mereka ditempatkan di 10 rumah warga yang telah disetujui sebelumnya oleh pihak Terlunas Beach Resort dengan perangkat RT setempat.

"Masing-masing rumah akan ditempat oleh 3 hingga 4 turis dan ditemani oleh seorang juru bahasa atau tour guide," ungkapnya.

Lebih jauh Washono menambahkan meski selama pengawasan tidak terjadi hal-hal yang merugikan warga atau penyalahgunaan izin tinggal maupun tindak pidana keimigrasian, namun Imigrasi tetap harus mengawasi dan memastikan tidak terdapat penyimpangan dari kegiatan tersebut.

"Hasil pengawasan kami secara langsung di lapangan semua berjalan lancar dan aman tanpa adanya pelanggaran yang dilakukan para wisatawan tersebut. Dan hari ini 37 turis Amerika dan 14 juru bahasa bertolak ke negara asalnya," tambah Washono.

No comments:

Post a Comment