Wednesday, August 7, 2019

5 Keistimewaan Bunga Rafflesia yang Bikin Turis Kepincut

Bunga Rafflesia arnoldii mekar di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Minggu (9/3/2014). Tidak seperti umumnya raflesia dengan lima kelopak, raflesia ini berkelopak enam. Diperlukan komitmen kuat banyak pihak untuk menjaga habitat asli bunga terbesar di dunia ini.

Tepat 25 tahun yang lalu, bunga Rafflesia arnoldii dinobatkan menjadi bunga nasional Indonesia. Bunga yang termasuk ke dalam puspa langka ini memang memiliki banyak keistimewaan yang luar biasa.

Salah satu jenis rafflesia yang terkenal ialah Rafflesia arnoldii, dan Rafflesia patma. Keduanya diakui merupakan flora endemik Indonesia. Saking istimewanya, banyak peneliti dan wisatawan penggemar flora yang datang ke Indonesia untuk menemukan bunga ini.

Di Indonesia, ada 17 spesies rafflesia. Jenis yang pertama kali ditemukan ialah Rafflesia patma, ditemukan oleh naturalis berkebangsaan Perancis, Auguste Deschamps pada 1797.

Selain endemik, berikut lima keistimewaan bunga ini yang jadi perhatian para wisatawan dan peneliti mancanegara.

Salah satu julukannya ialah bunga raksasa, pertumbuhan buga ini membesar dan melebar. Bunga rafflesia memiliki diameter bervariasi, tergantung jenis. Diameter Rafflesia patma 35-40 sentimeter, sedangkan Rafflesia arnoldii hingga satu meter.


Sejak ditemukannya dokumen berita tumbuhnya bunga rafflesia di Kebun Raya Bogor (KRB), baru 81 tahun kemudian bunga tersebut berhasil tumbuh di luar habitatnya.

Kesulitan tersebut salah satunya dikarenakan dalam satu tanaman bunga rafflesia memiliki dua jenis kelamin, atau disebut bunga berumah dua. Bunga rafflesia berkembang biak melalui biji, tetapi bijinya sukar didapat karena bunga jantan dan betina sangat jarang mekar bersamaan.

Dalam masa pertumbuhannya, rafflesia membutuhkan waktu 21 bulan untuk tumbuh mulai dari munculnya kuncup sampai mekar.

Ironisnya, biarpun membutuhkan waktu lama untuk berbunga, rafflesia hanya mekar selama lima hari, kata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Sofie Mursidawati khusus bunga rafflesia di Kebun Raya Bogor kepada KompasTravel.


Selain sulit dikembangbiakan, bunga ini hanya tumbuh subur di habitat asalnya yaitu di beberapa hutan Sumatera dan Jawa Barat. Setelah diteliti, bunga ini sangat bergantung dari inangnya, biji bunga rafflesia tidak akan tumbuh di sembarang pohon.

"Rafflesia sendiri bunga yang sangat selektif. Ia tidak akan tumbuh selain di pohon Tetrastigma, sejenis anggur hutan. Itu pun tidak bisa di semua jenis pohon tersebut. Hanya pada waktu yang tepat dan nutrisi yang pas, baru raflesia akan tumbuh. Belum tentu juga mekar, tergantung cuaca, tanah, dan banyak lagi," kata Sofi kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.


Lazimnya bunga mengeuarkan warna yang indah dan wangi yang semerbak, bunga ini justru mengeluaran bau busuk. Bahkan, saat mekar pada hari-hari awal, bau bunga ini bisa sampai radius 30 meter.

No comments:

Post a Comment