tangan dan gelak-tawa khalayak pengunjung menyaksikan Barapan Ayam di Lapangan Umum Desa Tambak Sari, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/4/2017) siang, dalam kompetisi guna memeriahkan lomba lari Lintas Sumbawa sejauh 320 kilometer itu.
Ada 186 pasang ayam jantan berpacu adu cepat menyentuh saga (tonggak kayu) di garis finis. Kecepatan dan menyentuh Saga adalah syarat utama sepasang ayam dinyatakan sebagai pemenang.
Lomba berlangsung di arena selebar 8 meter dan panjang 23 meter, tempat saga dipasang sebagai garis finis.
Sepasang ayam ini dilengkapi noga, rotan sepanjang 60 sentimeter yang diberi hiasan warna-warni dan diikatkan di leher ayam.
Untuk menggiring sepasang ayam itu berlari, ada joki yang dilengkapi lutar, semacam tongkat terbuat dari bambu atau rotan yang salah satu ujungnya dibelah-belah. Lutar ini berfungsi mengarahkan lari ayam sekaligus cemeti.
Adapun pimpinan pertandingan ini adalah Sandro dan yang bertugas saat itu Abdul Azis dibantu pemegang bendera start, petugas pencatat waktu (stop watch), dan peniup peluit start dan finis.
Untuk menggiring ayam berlari ke arah yang diinginkan, sangat bergantung pada insting ayam karena itu pandai-pandainya sang Joki membaca situasi dan kondisi ayam itu sendiri, ujar Kem Kamarudin, Ketua Panitia Barapan Ayam.
Para joki berusaha menggiring sepasang ayam aduannya berlari dari garis start ke saga. Ada yang berhasil mengarahkan sepasang ayam menyentuh saga, ada juga sepasang ayam berlari nyasar keluar arena menembus kerumunan penonton.
Barapan ini meliputi tingkatan berdasarkan hadiah yang diperebutkan, yakni kelas remaja, dewasa, umum dan kelas bintang. Kelas umum berhak atas hadiah bad cover, dan Kelas Bintang berhadiah sebuah sepeda. Ada pemenang urutan 1, 2, dan 3 di setiap kelas.
Kelas bintang umumnya justru lebih seru karena hadiahnya menggiurkan. Juga ada adu ilmu antara Sandro dan pemilik ayam aduan.
No comments:
Post a Comment