Malam puncak Batik Fashion Week yang digelar Dewan Kerajinan Nasional (Deskranasda) Kota Batam sukses memamerkan hasil perajin batik dan desainer Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Ketua Deskranasda Kota Batam, Marlina Agustina Rudi mengatakan acara yang dikemas dengan fashion show busana hasil kolaborasi pembatik dan desainer Batam benar-benar memuaskan. Marlina mengakui hasilnya tidak kalah dengan desainer dunia.
"Dengan mengangkat tema Celebration of Batik Batam ini, saya berharap event ini mampu mempromosikan Batik Batam keluar dan mampu bersaing dengan daerah lain yang merupakan perajin Batik," kata Marlina, Sabtu (8/9/2018).
Dengan melibatkan 12 orang perajin dan desainer Batam, kegiatan ini juga berhasil menggaet sejumlah wisatawan mancanegera (Wisman) yang penasaran dengan kreasi Batik Batam, Kepri yang mayoritas dikenal dengan Ikan Marlin.
"Yang ditampilkan merupakan hasil dari perajin batik dan desainer Batam. Termasuk pakaian yang saya pakai yakni Batik Ikan Marlin. Kebetulan namanya sama dengan saya. Dan semua ini yang saya gunakan adalah buatan anak Batam termasuk bulu mata saya." jelas Marlina bangga.
"Kalau Kepri dikenal Batik Gonggongnya. Kalau Batam nanti ikan karena ikan ada dimana-mana di perairan Kepri," kata Marlina.
Marlina menjelaskan sebelumnya pihaknya sudah melakukan roadshow dibeberapa mall di Batam, diantaranya Kepri Mall, Mega Mall, Panbil Mall dan DC Mall. Selain menampilkan peragaan busana, BBFW juga mengadakan workshop batik, lomba fashion show, pameran batik dan produk kerajinan khas Batam.
"Karena mendapat sambutan yang cukup meriah dan tingginya animo masyarakat Batam pada acara roadshow waktu lalu. Makanya kami adakan malam puncak Batam Batik hari ini," ujarnya.
Wali Kota Batam HM Rudi yang juga hadir mengaku sangat menyambut baik kegiatan Batam Batik Fashion Show Week ini. Menurutnya, kegiatan ini bentuk promosi Kota Batam dan Batik Ikan Marlin dalam menyukseskan Visit Batam 2018.
"Dan hal ini juga akan menjadi ciri khas tersendiri, yang tentunya berharap mampu menjadi ikon tambahan dalam mensukseskan pariwisata di Batam," jelas Rudi.
Selain Rudi juga juga berharap tidak saja sebatas mempromosikan, tapi destinasi yang ada di Batam harus tersiar sampai keluar yakni ke Singapura dan Malaysia. Jika tujuan wisata ini akan dibangun segera tentunya ke depan pertumbuhan perekonomian di Batam semakin membaik.
"Jika produksinya bagus, pemerintah akan buatkan perwakonya. Ini yang akan kami usahakan jika sudah ada, Batik Ikan ini bisa dikenakan pegawai di Pemko Batam dan instansi vertikal lainnya," terangnya.
Lebih jauh Rudi mengatakan bagaimanapun batik merupakan warisan kebudayaan asli Indonesia sejak Oktober 2009 oleh UNESCO.
"Ini sekaligus memperluas jaringan pemasaran dengan memperkenalkan Batik Batam kepada masyarakat, baik lokal maupun mancanegara," tambah Rudi.
No comments:
Post a Comment