Hidup dan bisa bekerja di luar negeri tentu menjadi salah satu pengalaman tak terbayarkan, khususnya untuk para perantau atau kaum ekspatriat.
Banyak orang tidak hanya menjadikan luar negeri sebagai tujuan wisata saja, namun juga menjadikannya sebagai ladang untuk memperbaiki kualitas hidup dengan bekerja.
Menurut survei yang dilakukan oleh HSBC Expat Explorer, Indonesia sendiri berada di peringkat 13 di tahun ini setelah sebelumnya berada di posisi 19 untuk perantau.
Survei ini dilakukan terhadap 22.000 orang yang baru tinggal di luar negeri dari beberapa faktor seperti kualitas hidup, budaya, biaya hidup, dan faktor lainnya.
Seperti dikutip dari Lonely Planet, berikut 5 negara yang bisa dikunjungi di waktu liburan sambil bekerja untuk perantau.
Menurut hasil survei, Singapura berada di peringkat teratas untuk perantau yang ingin mengalami peningkatan penghasilan. Namun, perlu penyesuaian waktu yang baik antara bekerja dan bersantai.
Singapura juga memiliki lingkungan sosial yang bagus karena 95 persen dari mereka yang merantau menganggap penduduk setempat sebagai bagian dari lingkaran sosial.
Selandia baru dinobatkan di posisi kedua karena 60 persen perantau ingin pindah ke kota ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Sedangkan 56 persen lainnya mengatakan jika menjadi lebih aktif secara fisik dan ingin hidup lebih sehat.
Jika menginginkan keseimbangan antar pekerjaan dan kehidupan di luar kantor, Jerman memiliki jam kerja yang rendah yaitu 26 jam per minggu. 71 persen perantau mengaku hidupnya lebih seimbang di sini.
Kanada pada tahun 2020 menargetkan satu juta perantau untuk menetap di sini. Sebanyak 70 persen perantau mengaku mudah beradaptasi dengan warga dan budaya setempat dan 51 persen perantau hidup berdampingan dengan penduduk lokal.
Selain itu, 68 persen orang menobatkan Kanada sebagai negara yang ramah dengan perbedaan ras, jenis kelamin, orientasi seksual hingga kepercayaan oleh 68 persen orang
Sebagai pendatang baru, Bahrain mampu melompati empat peringkat dari tahun lalu. Bahrain bahkan mengalahkan Hong Kong sebagai pusat keuangan international karena ekonominya meluas ke perbangkan, industri berat, ritel dan pariwisata.
No comments:
Post a Comment